Friday, December 4, 2009

INDAHNYA SELINGKUH

Dulu.... waktu aku masih SMA, pengertianku tentang selingkuh itu ya hanya sebatas suka ama cowok lain yang bukan pacar kita. Dan gak ada beban sama sekali yang harus kita tanggung. Paling ya sebatas penghianatan dengan cowok atau cewek kita. Tul ? Tapi ternyata, itu bukan perselingkuhan namanya. Hanya sebatas penghianatan terhadap pacar kita.
Setelah menikah aku jadi mengerti betul apa arti selingkuh itu. Menurutku, peluang terbesar perselingkuhan adalah kesempatan. Jika kesempatan itu ada, udah deh ..... Kedua, jika ada masalah dalam keluarga. Ketiga, adanya niat untuk melakukan perselingkuhan.
Hati yang berdebar-debar saat memandang lawan jenis adalah saat awal dimulainya serial kisah selingkuh seseorang. Start point ini bisa berlanjut dengan cerita yang lebih mengharu biru atau bisa juga berhenti begitu saja.
Bagi seorang laki-laki, kesempatan untuk meneruskan kisah ini biasanya lebih besar dibanding kalau menimpa seorang wanita.Bagi wanita, yang menarik adalah sikap dan kharisma seorang lelaki, sedangkan bagi laki-laki yang menarik baginya adalah wajah dan kesempatan yang ada. Tak dipungkiri lagi yang namanya Harta, Tahta dan Wanita adalah sisi lemah lelaki yang mudah dipakai sebagai sasaran nya. Ada seorang lelaki yang begitu tegar menghadapi godaan wanita, tetapi begitu ada godaan harta ataupun kedudukan, maka mulailah hatinya bergetar kendor.

Pengertian perselingkuhan

Apa sih arti selingkuh itu ? Selingkuh adalah tindakan yang disembunyikan, serta tidak sebagaimana mestinya, sehingga menimbulkan perasaan yang tidak baik terhadap seseorang yang tidak mendapatkan hak dari apa yang disembunyikannya itu.
Arti selingkuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua 1991 : tidak berterus terang, tidak jujur, suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, curang, serong.
Arti selingkuh menurut Psikolog Zainol B. Biran : adalah ketika orang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan komitmennya

Kenapa ya mesti ada perselingkuhan ? Apa benar bahwa selingkuh itu indah ? Kita bisa mencari banyak alasan untuk menjawab pertanyaan itu. Tetapi biasanya selingkuh adalah tanda adanya keinginan untuk perubahan. Ada sesuatu dalam diri pasangan atau dalam hubungan yang sedang dijalani, tidak sesuai dengan harapan. Dan perselingkuhan memicu perubahan tersebut. Perselingkuhan tidak melulu soal seks. Keintiman yang terjadi antara dua orang dan melanggar kepercayaan pasangannya bisa jadi merupakan sebuah affair.
Lucunya, kadang-kadang istri selingkuhan ini malah lebih jelek dibanding istri resminya. Kitapun jadi bingung melihat seseorang yang sudah punya rumput hijau malah memilih rumput alang-alang.
“… hanya alang-alang pagar rumah kita
tanpa anyelir tanpa melati
hanya bunga bakung tumbuh di halaman
namun semua itu milik kita
sendiri …”

Indah bener lantunan lagu Rumah Kita itu. Bayangkan lagu itu adalah perwujudan dari kondisi kita saat ini, istri kita saat ini dan harta kita saat ini.Semoga kita jauh dari godaan harta, tahta dan wanita.
Perselingkuhan adalah hubungan pribadi di luar nikah, yang melibatkan sekurangnya satu orang yang berstatus nikah, dan didasari oleh tiga unsur:
(1) saling ketertarikan
(2) saling ketergantungan
(3) saling memenuhi secara emosional dan seksual.

Perselingkuhan tidak selalu berarti hubungan yang melibatkan kontak seksual. Sekalipun tidak ada kontak seksual, tetapi kalau sudah ada saling ketertarikan, saling ketergantungan, dan saling memenuhi di luar pernikahan, hubungan semacam itu sudah bisa kita kategorikan sebagai perselingkuhan.

Ada beberapa tahapan perselingkuhan

Tahapan ketertarikan
yang terdiri dari ketertarikan secara fisik atau pun emosional. Karena tertarik pada seseorang, mulailah kita bercakap-cakap dan menjalin hubungan dengannya.
Tahapan ketergantunganT
Setelah itu, kita mulai merasa tergantung dengannya. Kita merasa membutuhkan dia. Saat dia tidak hadir, kita merasa tidak nyaman, sehingga kita mulai menanti-nantikan dia.
Tahapan saling memenuhi
Setelah rasa ketergantungan, mulailah proses saling memenuhi. Kita dengan dia merasa saling memenuhi kebutuhan emosional masing-masing. Misalnya, yang satu punya problem dengan keluarganya, lalu diceritakan kepada rekan yang dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya, dan terus berlanjut. Biasanya, kalau ada unsur-unsur ini, hanya tinggal masalah waktu untuk terjadinya hubungan seksual antara kedua orang tersebut.

Faktor yang menyebabkan perselingkuhan


  • Masalah internal.

Emotional divorce (keterpecahan emosi), yang banyak dialami oleh suami-istri, baik yang baru maupun yang sudah lama menikah, membuat hubungan cinta kasih akhirnya padam dan menjadi dingin. Meskipun secara fisik pasangan suami-istri masih tinggal serumah, secara emosional terdapat jarak yang membentang. Dengan pudarnya cinta dan kasih sayang, semakin longgarlah ikatan dan komunikasi di antara pasangan yang bisa mendorong salah satu atau keduanya mencari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan emosional maupun kebutuhan fisik, termasuk seks. Apalagi jika kemudian masing-masing pasangan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan berumah tangga dan mengatasi persoalan yang muncul menurut ajaran Islam.

  • Masalah eksternal.

Dalam pandangan kapitalis hubungan pria dan wanita merupakan pandangan yang bersifat seksual semata, bukan pandangan untuk melestarikan keturunan manusia. Oleh karena itu, mereka sengaja menciptakan fakta-fakta yang terindra dan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual di hadapan pria dan wanita dalam rangka membangkitkan dorongan seksual untuk dipenuhi. Mereka menganggap bahwa gejolak naluri yang tidak dipenuhi mengakibatkan kerusakan pada diri manusia, baik terhadap fisik, psikis, maupun akalnya. Dari sini, kita bisa memahami, mengapa banyak komunitas masyarakat selalu menciptakan pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual (fantasi-fantasi seksual), baik dalam cerita-cerita, lagu-lagu, maupun berbagai karya mereka lainnya. Belum lagi kebiasaan gaya hidup campur-baur antara pria dan wanita yang tidak semestinya di dalam maupun di luar rumah. Semua ini muncul karena mereka menganggap tindakan-tindakan semacam itu merupakan hal yang lazim dan penting sebagai bagian dari sistem dan gaya hidup mereka.

Tipe-tipe perselingkuhan

  1. The boat-rocking affair, terjadi ketika seseorang merasa tidak puas dengan hubungannya. Perselingkuhan tanpa disadari menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah dan membuatnya muncul ke permukaan. Affair jenis ini selalu timbul tenggelam.
  2. The thrill affair, sebuah hubungan terlarang yang bisa menimbulkan sensasi  tersendiri, rasa deg degan karena takut ketahuan memompa adrenalin dalam tubuh, sehingga hubungan seks yang dilakukan dengan seseorang yang baru terasa begitu menggairahkan. Perselingkuhan pun menjadi terasa romantis dan menarik. Selingkuh itu indah, begitu prinsip mereka.
  3. The three's company affair, sebuah affair yang berlangsung tahunan, bisa disebut juga affair berturut-turut. Ada sebagian orang yang merasa tidak bisa berkomitmen dengan satu orang, orang-orang dalam golongan ini merasa tercekik dalam hubungan monogami. Kehadiran orang ketiga bisa menjadi penyaluran dalam masalah emosi tadi.
Ternyata emang untuk sebagian orang, perselingkuhan itu indah ada benarnya ya ? Indah bagi yang menjalani perselingkuhan itu sendiri, tapi bagi yang dikhianati yaa..... nyeri hate dech..........
Pernahkah mereka yang melakukan perselingkuhan itu menyadari bahwa perbuatan itu dilarang dalam agama ? Pernahkah terpikirkan oleh mereka bahwa ada orang lain yang harus terluka ? Pernahkah terpikirkan oleh mereka bahwa perbuatan itu menyakiti hati anak anak mereka ? Sepertinya hal itu gak diperdulikan ya ? Dunia serasa milik mereka berdua aja... Kita lihat yuk bagaimana ayat-ayat Allah SWT mengatur hal ini.

Kajian Agama tentang Selingkuh

Pada hakekatnya perselingkuhan sama dengan perzinaan. Dalam pandangan Islam seseorang yang berselingkuh/berzina akan mendapatkan hukuman yang sangat berat. Jika belum menikah, pelakunya dihukum cambuk 100 x, dan untuk yang sudah menikah dihukum rajam sampai mati.
Surat Al Isra ayat 32 : "dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu perbuatan yang buruk."
Sudah sangat jelas bahwa perselingkuhan/perzinaan dalam agama hukumnya haram. Dalam Islam tidak ada istilah perselingkuhan, mungkin istilah ini bisa diqiyaskan dengan qadzaf yang berarti menuduh berbuat zina.
Allah SWT berfirman :
“ dan orang –orang yang menuduh para wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkn empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera.” (An-nur:4)










Kiat Menghindari Perselingkuhan Secara Islam

1. Menjalankan kehidupan rumah tangga secara islami.

Sebagai sebuah ibadah, pernikahan memiliki sejumlah tujuan mulia. Memahami tujuan itu sangatlah penting guna menghindarkan pernikahan bergerak tak tentu arah yang akan membuatnya sia-sia tak bermakna. Tujuan-tujuan itu adalah untuk mewujudkan mawaddah dan rahmah, yakni terjalinnya cinta-kasih dan tergapainya ketenteraman hati (sakinah) (QS ar-Rum: 21); melanjutkan keturunan dan menghindarkan dosa; mempererat tali silaturahmi; sebagai sarana dakwah; dan menggapai mardhatillah. Jika tujuan pernikahan yang sebenarnya dipahami dengan benar, insya Allah akan lebih mudah bagi suami-istri meraih keluarga sakinah dan terhindar dari konflik-konflik yang berkepanjangan. Sebab, kesepahaman tentang tujuan pernikahan sesungguhnya akan menjadi perekat kokoh sebuah pernikahan.

Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat (mîtsâq[an] ghalîdza)” (QS an-Nisa’ [4]: 21) yang menuntut setiap orang yang terikat di dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajibannya.

Islam mengatur dengan sangat jelas hak dan kewajiban suami-istri, orangtua dan anak-anak, serta hubungan dengan keluarga yang lain. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya masing-masing. Dengan kata lain, pernikahan haruslah dipandang sebagai bagian dari amal shalih untuk menciptakan pahala sebanyak-banyaknya dalam kedudukan masing-masing melalui pelaksanaan hak dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Ketimpangan atau terabaikannya hak dan kewajiban, misalnya soal nafkah, pendidikan atau perlindungan, tentu akan dengan sangat mudah menyulut perselisihan dalam keluarga yang bisa berpeluang untuk terjadi perselingkuhan.

2. Atasi berbagai persoalan suami-istri dengan cara yang benar (islami) dan tidak melibatkan orang (lelaki atau perempuan) lain.

Dalam kehidupan rumah tangga, tidak selalu mudah menyatukan dua pribadi yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda. Konflik menjadi suatu hal yang mudah terjadi dalam kehidupan rumah tangga.

Kesabaran merupakan langkah utama ketika mulai muncul perselisihan. Islam memerintahkan kepada suami-istri agar bergaul dengan cara yang baik, serta mendorong mereka untuk bersabar dengan keadaan masing-masing pasangan; karena boleh jadi di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan. Jika dibutuhkan orang ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan maka jangan sekali-sekali melibatkan lawan jenis yang bukan mahram-nya; seperti teman sekantor, tetangga, kenalan dan sebagainya. Awalnya mungkin hanya sebatas curhat, tetapi tanpa disadari, jika sudah mulai merasa nyaman, persoalan mungkin justru tidak terpecahkan, yang kemudian terjadi adalah munculnya rasa saling ketergantungan dan ketertarikan. Hal ini bisa menjadi awal dari kedekatan di antara mereka dan peluang untuk terjadinya perselingkuhan

3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis di tengah-tengah masyarakat.

Dalam pandangan Islam hubungan antara pria dan wanita merupakan pandangan yang terkait dengan tujuan untuk melestarikan keturunan, bukan semata-mata pandangan yang bersifat seksual. Dalam konteks itulah, Islam menganggap berkembangnya pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual pada sekelompok orang merupakan keadaan yang membahayakan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan pria dan wanita untuk menutup aurat, menahan pandangannya terhadap lawan jenis, melarang pria dan wanita ber-khalwat, melarang wanita bersolek dan berhias di hadapan laki-laki asing (non-mahram). Islam juga telah membatasi kerjasama yang mungkin dilakukan oleh pria dan wanita dalam kehidupan umum serta menentukan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita hanya boleh dilakukan dalam dua keadaan, yaitu: lembaga pernikahan dan pemilikan hamba sahaya.

4. Poligami.

Islam telah menjadikan poligami sebagai sesuatu perbuatan mubah (boleh), bukan sunnah, bukan pula wajib. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani mengatakan dalam An-Nizhâm al-Ijtimâ’i fî al-Islâm:

Harus menjadi kejelasan, bahwa Islam tidak menjadikan poligami sebagai kewajiban atas kaum Muslim, bukan pula suatu perbuatan yang mandub (sunnah) bagi mereka, melainkan sesuatu yang mubah, yang boleh mereka lakukan jika mereka berpandangan demikian.

Dasar kebolehan poligami tersebut karena Allah Swt. telah menjelaskan dengan sangat gamblang tentang hal ini (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 3).

Poligami bisa menjadi solusi di tengah kehidupan pergaulan lawan jenis seperti sekarang ini. Anehnya, poligami justru banyak ditentang, sementara perselingkuhan dibiarkan merajalela. Praktik poligami yang salah di tengah-tengah masyarakat tidak boleh menjadi alasan untuk menolak poligami. Sebab, realitas itu terjadi karena praktik poligami tidak dijalankan sesuai dengan tuntunan Islam. Alasan bahwa wanita menjadi sakit hati dan tertekan karena suaminya menikah lagi juga tidak tepat. Perasaan tersebut hanya akan muncul akibat adanya anggapan bahwa poligami sebagai sesuatu yang buruk. Itu terjadi karena kampanye massif yang dilancarkan kalangan antipoligami. Sebaliknya, jika istri menganggap poligami sebagai sesuatu yang baik, perasaan sakit hati dan tertekan akibat suaminya berpoligami tidak terjadi. Allah Swt. telah memberikan peringatan yang tegas kepada para suami yang berpoligami (Lihat: QS an-Nisa’ [4]: 129). Intinya, Allah Swt. memerintahkan kepada seorang suami untuk menjauhkan diri dari kecenderungan yang berlebihan kepada salah seorang istrinya dengan menelantarkan yang lain. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah Hadis Nabi saw., sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra. (HR Ahmad).

5. Memberikan hukuman bagi para pelaku perselingkuhan.

Pada hakikatnya perselingkuhan sama dengan perzinaan. Dalam pandangan Islam seorang yang berselingkuh/berzina mendapatkan hukuman yang sangat berat. Jika belum menikah, pelakunya harus dicambuk 100 kali, dan untuk yang sudah menikah harus dirajam sampai mati. Hukuman yang berat ini akan menjadi pelajaran bagi pelakunya hingga menimbulkan jera sekaligus sebagai penebus dosa atas perbuatan yang dilakukan. Jika hukuman ini diterapkan, seseorang akan berpikir panjang sebelum melakukan perselingkuhan.


No comments: